Arsitektur Post Modern lahir karena beberapa hal antara lain Arsitektur Modern dipermalukan karena tidak begitu menghargai sejarah ,kemudian terjadinya Gerakan Internasional Mahasiswa di berbagai negara dengan tujuan secara umum yang sama yaitu menuntut kebebasan karena sebelum masa pemberontakan tersebut pada umumnya pusat-pusat intelektual /sekolah-sekolah secara politik dikuasai pemerintah sehingga melalui gerakan mahasiswa ini kemandirian mahasiswa dihargai. Kemudian tumbuhnya peristiwa kebudayaan dalam gaya hidup dan munculnya demonstrasi orang tua yang menurut mereka orang-orang modern bisanya cuma merusak bukan memelihara .
Aliran Late Modern itu sendiri merupakan aliran Modern karena pada dasarnya hanya mengolah segi bahan , tampak dan struktur bangunan,sedangkan Post Modern sautu mutasi karena mencoba memasukkan kembali nilai-nilai sejarah dan tradisional dalam arsitektur ,suatu hal yang sebelumnya sangat ditentang Modernisme.
Post Modern timbul pada saat aliran Modern sudah mencapai klimaks pertumbuhannya dan sebagai suatu aliran baru yang merupakan perubahan dramatis arsitektur Modern dan Internasional Style .
Reaksi lain yang timbul adalah slogan ‘ Less is More ‘ diubah menjadi ‘ Less is Bore ‘ oleh Venturi . Istilah Post Modern pertama kali oleh Arnold Toynbee, tetapi bukan dalam konteks Arsitektur . Kemudian dipindahkan dalam konteks Arsitektur oleh Arsitek Joseph Hudnut pada tahun 1949 dan kemudian Geoffrey Barraclouyh ( sesudah Toynbee ) yaitu untuk menggambarkan suatu jaman yang penuh dengan keanekaragaman dalam peradaban yang saling berdampingan satu dengan yang lainnya .
New National Gallery, Ludwig Mies Van Der Rohe
Teori Arsitektur Modern berpusat pada Theorizing A New Agenda for Architecture ( Kate Nesbitt, 1996 ) dan The Theory of Architecture ( Paul Allan Johnson, 1992 ) . Sedangkan perkembangan Arsitektur Post Modern berpusat pada The History of Post Modern Architecture ( Heinrich Klotz, 1984 ) dan The 2 Faces of Post Modern ( AD Profile 74, 1988 ) .
Beberapa pandangan yang mendasari arsitektur Post Modern adalah bahwa Arsitektur Post Modern merupakan penolakan , penyempurnaan , dan koreksi terhadap kesalahan yang telah terjadi pada Arsitektur Modern .
Menurut Curtis ,tradisionalisme timbul sebagai reaksi terhadap tidak adanya kesinambungan antara yang lama dan yang baru ( 1975 ), sedangkan regionalisme merupakan peleburan dan penyatuan antara yang lama dan yang baru (1985) .
Sedangkan menurut Charles Jencks , Post Modern berusaha menghadirkan yang lama dalam bentuk universal ( 1972 ) . Menurutnya arsitektur identik dengan bahasa yang terdiri dari kata-kata, maka arsitektur dengan elemen- elemen dinding, kolom,jendela, atap, dan lain-lain . Oleh karena itu arsitektur harus komunikatif . Elemen-elemen yang menyebabkan bangunan bersifat komunikatif adalah :
a. Sintaks , berarti cara/teknik penyusunan kata-kata hingga bermakna dalam semiologi . Demikian juga dalam arsitektur ,penyusunan komponen bangunan secara tepat akan menghasilkan penampilan visual yang bermakna .
b. Sematik, dalam semiologi elemen ini menentukan gambaran keseluruhan yang tercipta dalam ingatan seseorang manakala mendengar serangkaian kata atau kalimat yang diucapkan oleh orang lain. Mengikuti pandangan tersebut, Jencks berpendapat bahwa sejak dulu masyarakat sudah mempunyai prototype bangunan yang berkaitan dengan penggunaannya .
c. Metaphor, dalam semiologi berarti suatu kiasan yang dihasilkan setelah kata-kata dirangkaikan. Dalam Arsitektur mengambil bentuk-bentuk alam yang fungsional dan mempunyai tanda-tanda atau simbol-simbol tertentu . Berdasarkan analogi itu ,Jencks menguraikan perkembangan Arsitektur yang menyimpang dari arus utama fungsionalisme . Ada 6 prinsip yang diajukan oleh Jencks yaitu :
v Historicism , merupakan aliran yang paling awal munculnya . Penganut aliran ini ingin tetap menampilkan komponen-komponen bangunan yang berasal dari komponen-komponen klasik, misalnya bentuk kayu diganti dengan bahan beton tetapi tetap diberi ornamen-ornamen. Produk aliran ini paling berhasil terdapat di Jepang dan Itali.
v Straight Revivalism, pengikut aliran ini sulit menghilangkan langgam- langgam yang sudah mendarah daging di masyarakat ,misalnya Rennaisance, Gothic, Roman, Islamic . Produk-produk aliran ini memiliki tingkat yang tinggi.
v Neo Vernacular , produk-produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernacular ,melainkan menampilkan karya baru ( mengutamakan penampilan visualnya ) .
v Urbanist , mempunyai 2 ciri khusus yaitu :
Ø Ad – Hoc, penambahan komponen-komponen baru pada suatu perancangan yang sedang dalam proses pengembangannya tanpa memikirkan posisi dan lokasi yang tepat .
Ø Kontekstual , berusaha melayani aspirasi ideal masyarakat , desainnya mengikuti lingkungan sekitar .
v Metaphor / Metaphisics , desainnya mengambil bentuk-bentuk alam yang fungsional dan mempunyai tanda atau simbol tertentu. Untuk itu pilihan mereka umumnya berupa referensi yang tersamar sehingga tidak terlihat kejanggalannya .
v Post Modern Space ,difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, dimana dua atau lebih ruang yang berlainan dapat digabung secara overlap dan saling bertemu sehingga menghasilkan aliran ruang yang menerus . Pendukung aliran ini mencoba untuk mnedefinisikan ruang lebih dari sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda , keanekaragaman dan kejutan .
Sedangkan menurut Robert A.M. Stern , aliran Arsitektur Modern telah kehilangan beberapa makna yang disebabkan oleh ikatan antara kemajuan teknologi tinggi dengan arsitektur . Makna yang terkandung dalam Arsitektur Post Modern menurut Stern yaitu :
a. Kontekstualisme , desain bangunan dibuat sesuai dengan desain bangunan di lingkungan sekitarnya, misalnya dalam bentuk warna, ukuran .
b. Allusionisme , desain arsitektural yang memasukkan nilai-nilai sejarah arsitekturnya . Contoh : sejarah bangunan lama dilibatkan untuk desain bangunan yang baru .
Menurut Karl Frederich Schinkel , setiap tatanan memberikan kesempatan pada para aktor / individual untuk berekspresi . Intinya memberi kesempatan untuk berekspresi secara bebas setelah terkungkung oleh Arsitektur Modern yang hanya menekankan pada fungsi-fungsi dan tidak memberi kesempatan untuk berekspresi dengan unsur-unsur atau nilai-nilai yang ada dibebaskan dari kekakuan arsitektur modern .
Menurut Venturi , estetika Arsitektur Modern berbeda dengan estetika Arsitektur Post Modern dimana estetika Arsitektur Modern lebih menekankan pada struktur, keseimbangan, irama, skala, titik berat, dan proporsi . Robert Venturi melawan Arsitektur Modern yang berslogan ‘ Less is more ‘, realistis, fungsional dengan mengatakan bahwa ‘ Less is bore ‘ karena arsitektur harus mampu mewadahi kompleksitas dan kontradiksi . Arsitektur itu kompleks ( tidak hanya melulu fungsional ,tetapi juga memperhatikan elemen-elemen Vitruvius yaitu utilitas, firmitas , dan venusitas . Venturi juga menyukai sesuatu yang konvensional ( nilai-nilai sejarah ). Ia lebih memilih ‘ both-and ‘ yang berarti keduanya ( tidak dibuang begitu saja tetapi diambil yang baik-baik saja lalu dijalankan bersama-sama dengan masa kini ) daripada ‘ either-or ‘ yang berarti membuang salah satu dan memilih yang lain . Venturi menyerang Mies Van Der Rohe dengan ‘ simplifikasinya ‘ . Argumentasinya tidak hanya terfokus pada masa lalu tetapi ada nilai-nilai masa kini . Nilai estetika Post Modern menurut Venturi tergantung dari tema individu perancang . Kita harus menilai estetikanya dengan menelusuri tema/cerita dari si perancang itu. Jangan menilai dari pendekatan arsitektur modern ( titik berat, keseimbangan , dan sebagainya ) . Kalau seperti novel jaman ,kita bisa mulai membaca dari mana saja begitu pula dengan Post Modern ,aktor-aktor juga berperan penting dalam setiap tahapan dimana dalam berarsitektur dimasukkan/dianalogikan ke dalam bentuk dengan karakter-karakter tersebut . Ini lebih kelihatan jelas pada penataan banyak massa ,bukan single building . Ciri khas Arsitektur Post Modern menurut Venturi :
1. Elemen arsitektur dapat mengkontradiksi satu dengan lainnya, misalnya : kontradiksi antar daerah bangunan yang rumit dan tampak yang sederhana .
2. Menggunakan kompleksitas dan kontradiksi secara bersamaan , digunakan bentuk yang kompiris dan sederhana .
Sedangkan Aldo Rossi menekankan bentuk-bentuk geometri dengan memanfaatkan bayangan sebagai pembantu untuk menunjukkan kesan monumental ( monumen in segrate ) . Bayangan ini digunakan untuk menghindari kesan monoton . Tipologi digunakan sebagai simbol dari kesan monumental bangunan dimana Rossi mengutamakan peleburan nilai-nilai kemanusiaan dan fisik serta melalui penggunaan imajinasi ke dalam bentuk . Teknik Rossi dengan menggabungkan bentuk yang sudah ada ( Eropa dan Amerika ) dan dilebur dalam satu bentuk baru . Ciri khas bangunan Rossi adalah bentuk yang monumental dimana menuntut sesuatu yang sederhana sehingga bentuknya geometris dan mempertimbangkan bangunannya terhadap arsitektur kota secara keseluruhan. Menurut Rossi arsitektur modern lebih condong ke fungsi fisik,padahal fungsi juga harus ditinjau dari fungsi psikis. Rossi juga ingin menunjukkan bahwa fungsi itu kontekstual ,fungsi bisa berubah bila waktunya beda .
by:Michael (625090092)
by:Michael (625090092)