Ciri-ciri arsitektur posmodernism beserta contoh-contohnya. Serta apa saja yang ditonjolkan dalam gaya posmodernism.
Dalam bicara postmodern, secara dangkal kita bisa mengkaitkannya dengan bentuk bangunan seperti bentuk atap, penggunaan pilar, atau ornamentasi. Bahkan bentuk-bentuk yang aneh seperti Plaza Ex juga bisa disebut postmodern. Tapi kita tidak bisa melihatnya dengan pengertian yang dangkal, bila ingin memahami postmodern.
Left image source from archiwork.net
Betul bahwa metode akomodasi bentuk-bentuk elemen tradisional atau simbolisme dapat digolongkan menjadi metode desain dalam postmodernisme, tapi bukan berarti semua yang mengandung atap tradisional atau aneh, pilar gaya Romawi, dan sebagainya bisa langsung disebut sebagai Postmo. Tanpa adanya pengertian mendasar tentang postmodernisme, maka hasil karya seorang arsitek boleh jadi terlihat seperti postmodern, tapi sebenarnya ia adalah bagian dari gerakan yang harus dikritisi kembali bila metodenya tidak mendasar.
Ciri-ciri arsitektur postmodern adalah mengakomodasi fungsi dan bentuk yang dirasa perlu untuk hadir dalam rancangan, misalnya arsitektur tradisional, simbolisme, dekorasi, dan sebagainya. Misalnya, bila arsitektur sebuah bangunan itu penuh dengan garis-garis tumpang tindih seperti sarang burung… boleh jadi sang arsitek sedang mengakomodasi bentuk sarang burung dalam bangunannya. Bila dalam desain bangunan terdapat pilar gaya Romawi atau pilar gaya Jawa, tapi menggunakan konstruksi modern, boleh jadi sang arsitek sedang mengakomodasi bentuk ornamentasi dan budaya Romawi atau Jawa dalam bangunannya.
Contoh bangunan di Indonesia yang bergaya posmodernism.
Bangunan tinggi bergaya Mediterania, Romawi klasik, atau Jawa (bila ada) adalah contoh dari bangunan postmodern. Meskipun disini, sekali lagi kita tidak bisa menjamin bahwa arsiteknya sendiri mengerti tentang konsep postmodernisme.
Apakah gaya posmodernism bisa disebut juga gaya futuristic?
Tidak semua bangunan postmodern ‘terlihat’ futuristik. Memang benar, karena bangunan postmodern banyak yang didesain dengan cara yang tidak sama seperti pendahulunya, misalnya bangunan icon postmodern “Pompidou Center” di Paris, dimana semua struktur bangunannya berada diluar dan terlihat futuristik. Contoh lain seperti pyramid kaca karya I.M. Pei di Museum Louvre, atau Guggenheim Museum karya Frank Gehry di Spayol. Kesemuanya tampak futuristik bagi sebagian orang yang melihatnya.
Museum Louvre, Paris dengan piramid kaca yang didesain oleh I.M. Pei. Bagaimana sebuah piramid kaca bisa hadir dalam lingkup kompleks bangunan bergaya Eropa, dapat dijelaskan melalui pemahaman postmodern, tapi tidak melalui pemahaman modern.
Tapi tidak semuanya seperti itu. Kesan kembali ke masa lampau juga misalnya seperti gedung IT&T yang mengadopsi bentuk arsitektur Romawi pada gedung tinggi. Karena itu, model apartemen bergaya Mediterania atau klasik juga sebenarnya bisa disebut Postmodern, terlepas dari apakah arsiteknya menginginkan seperti itu.
By : Beatrice Jessica (625090081)